Jakarta: Ketua Umum DPP Partai Demokat (PD)Anas Urbaningrum
mengatakan, Diklat SAR Nasional yang diadakan Divisi Tanggap Darurat
DPP-PD bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
dan Badan SAR Nasional (Basarnas), bertujuan mempersiapkan para kader
Partai Demokrat agar mampu melaksanakan tugas-tugas tanggap darurat
hingga makin baik,efektif, dan bisa mendatangkan solusi serta manfaat
bagi saudara-saudara kita yang ditimpa bencana. Hal itu diungkapkan Anas
saat menjadi inspektur upacara sekaligus membuka Diklat SAR Nasional
DPP-PD Angkatan Pertama di Bumi Perkemahan Cibubur, Bogor, Jawa Barat,
Senin 12 Maret 2012 pagi.
“Divisi Tanggap Darurat selama ini sudah bekerja dengan baik. Para
kader DPP, DPD, dan DPC-PD selalu hadir di tengah saudara-saudara kita
yang ditimpa bencana,” kata Anas yang datang bersama Sekjen DPP-PD Edhie
Baskoro Yudhoyono.
Anas mengharapkan, peserta diklat bisa mengikuti kegiatan dengan
sepenuh hati,sebagai panggilan jiwa hingga siap diterjunkan di berbagai
tempat bencana. Para peserta diklat kelak diharap mampu tampil sebagai
garda terdepan dan efektif mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan
dengan bencana.
“Juga menegaskan, Partai Demokrat sangat kuat komitmen dan spirit
kerakyatannya sebagai terjemahan dari semangat dan ideologi humanisme,”
kata Anas.
Diharapkan, koordinasi dan sinergi antara divisi tangggap darurat
dengan institusi-institusi negara yang bertugas dalam bidang
penanggulangan bencana bisa dijalankan makin baik.
Anas juga memberikan apresiasi atas kegiatan Diklat SAR Nasional.Pada
kesempatan itu, Anas juga meresmikan lembaga Ragana (Rajawali Siaga
Bencana)Partai Demokrat yang disambut tepuk tangan peserta diklat.
“Mudah-mudahan ini menjadi pengabdian yang makin nyata dari PD untuk kepentingan rakyat banyak,” kata Anas.
Sebelumnya Ketua Divisi Tanggap Darurat DPP-PD Umar Arsal
menyatakan,diklat kali ini merupakan angkatan pertama dari tiga angkatan
yang direncanakan divisinya. Diklat pertama ini diikuti 100 kader PD
se-Jawa, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Jawa Timur, dan Satgas Rajawali.
Diklat berlangsung selama seminggu. Peserta dibekali pengetahuan dan
praktik manajemen SAR dan skill individu. Empat hari teori di Bumi
Perkemahan Cibubur dan tiga hari praktek di Gunung Salak.
Salah satu pemaparan teori pada peserta diklat (khususnya bagi
Ragana) diberikan Ketua BNPB Doktor Syamsul Maarif, MSi. Menurutnya,
kerap terjadi salah pengertian di masyarakat tentang fungsi tim
penanggulangan bencana.
“Mereka pikir tim penanggulangan bencana harus cepat hadir saat
terjadi bencana dan membantu para korban bencana pada saat terjadi
bencana saja. Padahal pengertian dasar penanggulangan bencana adalah
penanggulangan dan pertolongan harus dilakukan sebelum, selama dan
sesudah bencana,” kata Syamsul Maarif kepada para peserta diklat di aula
Bumi Perkemahan Cibubur, usai upacara.
Syamsul menjelaskan, nantinya dalam tim Ragana dibentuk 11 kluster
seperti BNPB. Setiap kluster memiliki keahlian khusus hingga dapat
bekerja dalam penanggulangan bencana. Dengan demikian kerja tim lebih
efektif dan efisien.
“Tak kalah pentingnya penanggulangan pasca-bencana. Kita harus dapat
membantu para korban bencana kembalipada kehidupannya yang normal. Itu
membutuhkan waktu bertahun-tahun. Contohnya, gempa di Padang, untuk
kembali normal hingga hari ini masih terus berproses,” kata Syamsul.
Hadir dalam acara ini para ketua dari berbagai divisi dan departemen
DPP-PD, pimpinan Direktorat Eksekutif DPP-PD, Ketua DPD-PD DKI Nachrowi
Ramli, para kader dan simpatisan Partai Demokrat. (kurniawan/omar/dik)
sumber : http://www.demokrat.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar